steffifauziah's blog

Writing with Heart, Love, and Feel Happy!

13 Kesalahan Penulis Media Online yang Sering Dilakukan

Hai, Sobat Blogger!

Kesalahan Penulis Media Online

Adakah yang pernah menjadi penulis media online? Saya pernah menjadi salah satu kontributor di media online. Sebenarnya ini hal yang gak pernah saya sangka, karena saya merasa bahwa menulis itu bukan hal yang menyenangkan.

Tetapi karena ketidaksengajaan, malah membuat saya semakin senang dengan menulis. Malah bisa berpenghasilan juga loh. Alhamdulillah. Untuk yang mau berpenghasilan dengan cara online dan tanpa modal, coba deh baca tulisan dari Kak Hadi.

Siapa tahu kan, bisa menjadi ladang penghasilan? Saya juga awal bertemu dengan menulis enggak sengaja kok. Jadi, siapa tahu rezekinya memang di bisnis online. Bismillah, coba saja dan mulai saja dulu.

Nah, balik lagi nih perihal penulis media online. Untuk yang sudah pernah terjun langsung menjadi penulis media online, pasti tahu banget suka dukanya, ya. Saya mau cerita sedikit perihal menjadi kontributor penulis media online.

Baca juga Jangan Lupakan 11 Hal Ini Ketika Menulis di Blog!

Awal Mula Menjadi Penulis Media Online

Niat awal ikut kelas menulis itu untuk belajar copy writing. Salah satu jualan online itu laris manis karena copy writing yang kece, katanya begitu. Berhubung saya punya bisnis online jadi pengen juga nih laris manis karena copy writing.

Nah, enggak sengaja deh lihat postingan orang di FB tentang kelas menulis. Akhirnya join, itu juga ternyata kelas menulisnya gratis. Itu awal mula akhirnya saya ikut komunitas IIDN (Ibu-ibu Doyan Nulis) di tahun 2017 sampai sekarang.

Dari kelas ODOA (One Day One Article) yang dibuat oleh komunitas IIDN ini. Akhirnya saya malah terjun menjadi penulis media online. Salah satu kontributor di UC News, tapi sayang sekarang ini platform UC News sudah bangkrut, huhu.

Nah, itu awal mula saya jadi penulis artikel di media online. Sekaligus mendapatkan penghasilan pertama dari menulis dan dibayarnya pakai dollar. Wah, antara percaya gak percaya dapat gaji dollar, haha.

Tapi, sebelum UC News bangkrut saya sudah keluar duluan sih karena makin lama makin enggak adil pembagian hasilnya. Saya ikut project menulis seminggu 30 artikel, selama 3 minggu, saya gak digaji. Alasannya enggak sampai target. Padahal informasi di akun saya semua tercapai loh. Alasannya mereka lagi karena pakai informasi yang valid itu, informasi yang langsung dari mereka bukan dari akun kontributor.

Curang banget kan, ya? Makanya setelah saya ambil semua uang di platform tersebut dan hengkang dari UC News. Enggak mau lagi deh dipinter-pinterin sama mereka, hehe.

Tapi, saya bersyukur ketemu UC News. Dari situ saya akhirnya berani untuk menulis hingga sekarang. Belajar menulis dan berpenghasilan, setelah resign dari kantor. Rasanya seneng aja bisa punya duit cuma di rumah aja. Itu juga jadi portofolio saya sudah menulis artikel hampir 700 artikel di UC News. Mungkin total semua artikel saya di media online sudah sampai 1000, belum hitung juga sih, hehe.

Baca juga Ini Loh Keseruan Ketika Menjadi Mentor!

13 Kesalahan Penulis Media Online

Dari pengalaman saya menjadi penulis media online, saya akhirnya menemukan beberapa kesalahan yang sering dilakukan. Memang, enggak semua penulis media online melakukan ini. Tapi ini kesalahan yang pernah saya lakukan dulu. Semoga bisa menjadi pelajaran, ya. Yuk, simak ulasannya :

1. Terburu-buru Ketika Menulis

Kesalahan Penulis Media Online

Waktu itu saya sering banget menulis artikel dengan terburu-buru. Dikarenakan kita punya banyak target yang perlu dipenuhi. Iya dulu di UC News, sering banget dikasih target dengan iming-iming dollar. Nah, siapa yang gak kepicut? Haha.

Makanya dulu saya tuh menulis tanpa dibaca lagi, asal aja terus publish. Ujung-ujung tulisan kurang oke, banyak typo dan bikin pembaca jadi ogah balik lagi untuk baca artikel saya. Untuk itu, ketika menulis jangan terburu-buru dan coba untuk membaca ulang lagi tulisannya, ya.

2. Abai dengan Self Editing

Penulis pemula itu memang masih minim sama yang namanya "Self Editing". Tapi, minimal kita harus tahu dong mana kata baku dan tidak baku. Menulis di UC News memang gaya penulisannya santai. Tapi bukan berarti kita abai dengan self editing.

Itu yang awal-awal saya rasakan ketika menulis di UC News. Enggak paham sama EYD atau PUEBI. Menulis aja, gitu. Setelah tulisan beberapa kali ditolak terbit oleh editor UC News, akhirnya mau enggak mau harus mau belajar PUEBI atau EYD. Jadi, semakin paham deh bagaimana menulis judul, bikin paragraph pembuka, isi dan penutup.

Jadi, jangan malas untuk terus belajar mengenai self editing, ya. Jangan pasrah sama editor aja, kita pun juga harus bisa menjadi editor untuk tulisan sendiri.

3. Malas untuk Membaca atau Riset Konten

Kesalahan Penulis Media Online

Penulis itu harus rajin membaca. Jika malas membaca, sulit juga untuk mencari ide. Salah satu ide yang biasanya dijadikan konten untuk menulis, ya dari membaca. Kebanyakan penulis pemula itu malas pembaca, persis kaya saya dulu, hehe.

Iya, awal-awal jadi kontributor UC News dan dapat tugas menulis artikel pertama. Saya hanya menulis opini sebagai artikel pertama. Emang sih, opini juga bisa menjadi tulisan yang apik. Tapi, jika tak disertai dengan riset konten yang benar. Tulisan hanya menjadi rangkaian kata yang tak bermakna. Isinya kosong dan yang dibahas itu-itu aja, gak jelas maksudnya, hehe.

Dari kelas ODOA inilah, akhirnya saya paham menulis yang benar itu seperti apa. Hingga akhirnya saya bisa menulis di UC News sehari 3 artikel, bahkan bisa sampai 7-8 artikel loh. Wah, kalau ide lagi mengalir deras memang gampang banget jadinya.

Makanya membaca dan riset konten untuk penulis itu penting!

4. Ingin Segera Punya Penghasilan

Awal saya ikut kelas ODOA, juga karena ingin segera mendapatkan penghasilan. Dulu pikirnya,  menulis bisa buat dijadikan side job selain jualan online. Tapi, itu semua tak mudah fernando hose, wkwkwk. Penulis pemula itu banyak banget yang harus dipelajari dan itu semua gak instan. Butuh proses yang lumayan panjang, hingga akhirnya berpenghasilan.

Saya juga awalnya di UC News, menulis artikel pertama hanya dapat 0,01 dollar, kalau gak salah. Sempet kaget karena dikiranya langsung dapat belasan atau puluhan dollar. Ngayal banget saya tuh, dulu, haha.

Proses sangat panjang hingga akhirnya bisa dapat ratusan dollar di UC News. Sempat kaget juga sama diri sendiri karena berhasil dapat segitu. Tapi, ya itu tadi. Semua proses untuk mencapai penghasilan yang kita mau. Kita harus mau belajar dan berkorban untuk mendapatkan itu semua.

Untuk yang masih jadi penulis pemula. Jangan menyerah, ya. Memang rasanya kok lama. Tapi selama kita mau belajar terus dan memperbaiki tulisan kita. Kita pasti bisa kok mendapatkan penghasilan dari menulis di media online. Tetap semangaaat, kuy!

5. Tidak Sabar

Enggak sabar ingin cepat tenar, ingin cepat punya duit, ingin cepat banyak pembaca, dan ingin cepat yang lainnya. Enggak sabaran dengan proses yang sedang dilakukan.

Ya, manusiawi sih. Kadang kita sudah enggak sabar ingin segera menggapai tujuan yang ingin kita capai. Tapi, tetap saja itu enggak akan mudah jika fokus kita hanya hasil bukan prosesnya. Coba deh kita ubah tujuan menulis karena ingin tulisan kita bermanfaat untuk orang lain.

Pasti kita akan sabar melewati prosesnya kan? Sabar akan hasil yang ingin kita tuju karena kita ingin tulisan yang kita sajikan ke pembaca bermanfaat. Jadi, bersabar aja dengan semua prosesnya, ya. Nikmati saja dulu. Suatu saat nanti kita juga akan menggapai apa yang kita inginkan.

6. Lupa Untuk Back Up Tulisan

Kesalahan Penulis Media Online

Ini yang sering banget dilakukan penulis pemula, saya juga salah satunya. Sekarang menyesal ketika UC News sudah bangkrut dan ratusan tulisan di sana gak ada back up, huhu. Jadi, ya sekarang saya lagi pelan-pelan ambil sebagian tulisan saya di UC News dan dipindah di media online lain.

Maka dari itu, penting sekali loh untuk back up tulisan. Baiknya tulis dulu di word baru dipindahkan di platform. Selama ini saya nulis langsung di platform-nya. Jadi, ya kelabakan sendiri memindahkan tulisannya sekarang.

Mana baru sempat 50 artikel saja yang diselamatkan di platform tersebut. Duh, emang PR banget sih kalau sudah begini. Paling kalau enggak sempat ambil semua artikelnya, saya pasrah untuk kehilangan ratusan artikel itu, huhu.

Baca juga Tak Ada Batasan Ide Ketika Menulis, Benarkah?

7. Menyepelekan Pembaca

Pembaca artikel kita yang setia adalah orang-orang yang harus kita berikan asupan manfaat dari tulisan kita. Jangan sampai kita enggak peduli terhadap mereka. Minimal ketika mereka memberikan saran kepada kita lewat komentar dan itu untuk membuat tulisan kita lebih baik lagi. Enggak ada salahnya kita terima sarannya.

Dulu, saya merasa enggak peduli dengan para pembaca ini. Lambat laun melihat mereka setia dengan tulisan saya, jadi merasa terharu. Jadinya pengen banget memberikan yang terbaik dan menulis tulisan yang bermanfaat. Apalagi jika mereka merasa tulisan yang kita tulis dapat membuat mereka bersemangat. Wah, jadi semakin semangat menulis deh.

8. Jarang Update Tulisan

Semenjak saya meninggalkan UC News, saya pikir pembaca juga akan lambat laun meninggalkan saya. Ternyata enggak loh. Saya sudah enggak nulis di UC News dari tahun akhir tahun 2018 kalau enggak salah. Tapi sampai kemarin saya cek di akun UC News, ternyata masih ada 200an pembaca setiap hari ini akun saya loh.

Yampun, masih pada setia aja. Padahal saya sudah enggak menulis lagi di sana. Tapi mereka masih setia baca tulisan saya di sana. Makanya, saya merasa sedikit menyesal meninggalkan UC News. Seharusnya minimal tetap update tulisan seminggu sekali gitu. Untuk para pembaca yang masih setia saja sih. Bukan untuk penghasilan lagi tujuannya, hehe.

Makasih banyak para pembaca UC News yang masih setia dengan tulisan saya!

9. Lupa dengan Sumber Tulisan

Enggak semua tulisan yang kita tulis di media online itu dari pengalaman hidup, pasti ada yang rewrite. Nah, kebanyak penulisan pemula suka lupa untuk memberikan sumber tulisan. Saya pernah beberapa kali seperti ini.

Sampai akhirnya saya kena tegur oleh editor UC News. Dikarenakan saya enggak memberikan sumber pada tulisan saya yang jelas-jelas rewrite. Heu. Jadi, merasa nyolong tulisan, huhu.

Maka dari itu, jika tulisan kita rewrite (menulis ulang) jangan lupa dengan sumber tulisan yang kita dapat, ya. Minimal dua sumber, itu aman biasanya dari plagiat.

10. Gambar Tidak Jelas dan Buram

Kesalahan Penulis Media Online

Jangan cari gambar yang buram untuk tulisan di media online. Gambar yang buram tak akan menarik perhatian pembaca. Padahal salah satu mendapatkan penghasilan dari menulis media online adalah banyak pembaca. So, coba mulai pilih-pilih gambar yang jernih dan jelas.

Kalau saya biasanya mencari di situs-situs gratis. Tetapi, jika terpaksa menggunakan gambar yang ada hak ciptanya, saya tambahkan sumbernya di bawah gambarnya. Biasanya saya cari di Instagram atau situs berita yang terpercaya. Di sana gambarnya sudah pasti jelas dan tak buram.

11. Menulis Tanpa Hati dan Cinta

Jika ingin menulis yang bermanfaat untuk orang lain. Tentu kita harus hadirkan hati dan cinta pada tulisan. Enggak hanya asal menulis yang penting update, tetapi jika juga harus pikirkan bahwa tulisan itu akan memberikan dampak kepada pembaca.

Tulisan akan sangat beda ketika ditulis tanpa adanya cinta dan tanpa dari hati. Rasanya tulisan tidak berbobot ketika dibaca dan tak bisa memikat pembaca. Maka, tulislah tulisan dari hati dan berikan cinta pada tulisan tersebut. Supaya pembaca pun juga menikmati tulisan tersebut dan hal-hal yang bermanfaat dari tulisan tersebut dapat diterima pembaca dengan baik.

12. Tidak Pernah Cek Plagiat

Enggak ada salahnya untuk cek tulisan kita di situs plagiarism checker. Supaya kita pun yakin bahwa tulisan kita tuh benar-benar real kita yang menulis. Kadang penulis pemula merasa ogah untuk melakukan hal ini. Merasa yakin aja tulisannya aman.

Padahal kalau kita rewrite kadang aja kata-kata yang sama. Ini pernah saya alami dan lagi-lagi kena tegur sama editor UC News. Makanya, sebelum saya publish artikelnya. Pasti saya cek dulu di plagiarism checker. Biar aman dan enggak kena tegus mulu sama editornya.

13. Tak Mau Membaca Peraturan

Kesalahan Penulis Media Online

Bener banget, karena saya pas jadi kontributor di UC News juga seperti ini. Peraturannya tuh panjang banget. Bikin males baca, padahal penulis ya, tapi baca males, haha. Sampai akhirnya, tulisan saya ditolak dan gak bisa di-publish sama sekali.

Hal itu dikarenakan saya enggak baca peraturan dengan seksama. Padahal setiap media online punya peraturan masing-masing yang harus dipatuhi oleh semua kontributor. Di UC News kalau artikel kita ditolak hingga enggak bisa publish lagi, akan ada pengurangan poin. Pengurangan poin ini mengakibatkan tulisan kita jarang di up di home UC News dan pembaca artikel kita jadi semakin sedikit. Jadinya, penghasilan juga sedikit.

Maka dari itu, jangan malas membaca peraturan di setiap media online, ya. Kita sebagai kontributor juga wajib memahami peraturan. Biar penghasilan yang didapatkan juga bisa aman.

Baca juga 9 Kiat Agar Tetap Produktif Menulis

Itu tadi 13 kesalahan yang biasanya dilakukan oleh penulis media online. Bisa saja berbeda dengan punya saya, ya. Kalau kamu yang pernah jadi penulis media online, apa saja nih kesalahan yang pernah dilakukan? Yuk, saling sharing di kolom komentar di bawah ini, ya.

Salam,

Comments

  1. Sebenernya, aku bahkan masih belum pernah pake tools plagiarism check pas mau publish buat blogku. Suka kelupaan tapi pas udah publish baru dicek. Sungguh kebiasaan buruk yang harus kuenyahkan

    ReplyDelete
  2. Kak Steffi keren banget MasyaAllah.
    Di UC aja udah 700an artikel. Ahhh gokil..
    Kak, kalo kita nulis di media kita sendiri kayak blog pribadi begini, penting gak sih pake backup?

    ReplyDelete
  3. Wuah keren, Mbak malah bisa sampai 7-8 artikel erhari ya menulisnya.
    Andai ya sekarang 2000 pembaca itu pindah ke blog sini ya views-nya hehe.
    Kesalahan yang paling saya sering temui dari penulis media online itu adalah gak peduli sama PUEBI, asal saja. Sama ada yang suka catut nama nara sumber seolah-olah bertemu dan bertanya langsung padahal tidak.

    ReplyDelete
  4. kayaknya saya perlu bertaubat, 13 kesalahan dalam menulis di atas pernah saya lakukan, dan sebagian masih sering melakukan kesalahan. terima kasih sudah diingatkan lagi

    ReplyDelete
  5. kesalahan yang sering aku lakukan adalah lupa back up. Kalau pas hilang atau rusak kudu nulis ulang. keselnya ampun ampun dah hehehe

    ReplyDelete
  6. Wow Mbak Steffy, totalitas banget ya jadi penulis. DibUC bisa ampek 700an. Mantaaap. Saya satu pun belum ppsting di sana. Bikin akun pas ODOA, lepas tu gak diisi.

    Gak nyangka UC bakal bisa bangkrut. Padahal kayaknya perusahaan gede ya itu.

    ReplyDelete
  7. Bener banget, ternyata backup tulisan sepenting itu. Laptop saya pernah rusak hardisk internalnya dan, boom! Hilang semua :( Untung banget masih di-backup via bookmark Google Chrome, mbak.

    ReplyDelete
  8. masyaAllah tabarakallah mba. tulisannya ngalir banget. nggak bosen saya bacanya dari kata pertama samapai terakhir. beneran ini gk peres. semangat mba.

    ReplyDelete
  9. Menulis hingga 7-8 artikel per hari luar biasa. Itu gimana membagi waktu antara riset dan menulisnya? Mungkin karena udah terbiasa jadi bisa. Saya juga pernah nulis di media online tapi sehari cuma bisa 2 artikel. Dan saya juga lupa nggak membackup artikel itu. Nyesel jadinya. Sekarang sudah tidak lagi menulis di media itu.

    ReplyDelete
  10. Keren euy, kesalahan tersebut kan seiring perjalann waktu bs diperbaiki, yg penting dapat dollar hihi

    ReplyDelete
  11. dulu saking pengennya dapet tambahan penghasilan, nyari nyari info soal jadi kontributor, temen ngasih tau info, ada salah satu portal lokal yang kalau ga salah mewajibkan sehari bisa bikin lebih dari 10 artikel kayaknya dan bayarannya kalau ga salah cuman sekian sen rupiah per artikelnya. merasa nggak sanggup, jadi mundur duluan
    self editing ini perlu juga ya, harusnya editing di bagian akhir akhir juga. kadang aku waktu nulis pertama udah merhatiin struktur katanya

    ReplyDelete
  12. Beberapa pekan lalu sempat membaca postingan teman di salah satu media sosial. Selama ini saya tahunya dia itu kontributor di UC News. Berulangkali di sana dia membahas soal fee di UC News yang susah cair sampai akhirnya bisa cair dan dia lega. Baru tahu ternyata UC News ternyata bangkrut.

    Mbak Steffi keren, MasyaAllah ... Dulu saya sempat mendaftar jadi kontributor lalu bingung mau menuliskan apa, eh lama-lama malah terlupakan.

    ReplyDelete
  13. Mbak Keren banget sampai 1000 tulisan di media online..
    Sehari bisa sekian artikel...gila ide dan waktunya total banget ya
    Aku jujur model yang sehari satu artikel tapi panjaaang kwkwkw, maka pilih blog sebagai media.
    terima kasih tipsnya, terutama soal back up, dulu aku nulis di media online tanpa bayaran dan sekarang media itu juga dah ga aktif, padahal ada puluhan tulisan tapi ga ada back upnya hiks

    ReplyDelete
  14. Banyak amat ya kesalahan penulis media online, dan emang betul sebanyak itu hehe soalnya semuanya hampir pernah saya lakukan.

    Dan ngomong-ngomong soal UC News, saya masuk gerbong pertama, dan tak lama setelah sistemnya berubah, saya berhenti total. Benar saja, cerita dari banyak bloger yang masih ikut, sistem UC News yang baru bener-bener mencekik. Sistem yang buruk itu harus dipanen dengan kebangkrutan sekarang.

    ReplyDelete
  15. Keren banget sih mbak, salut deh sama keberhasilannya, cara nyari ide yang jitu itu gimana ya mbak?

    ReplyDelete
  16. Daku juga pernah kirim artikel ke UC news, cuma karena nggak sukses diapprove, akhirnya itu lisan daku pasang aja di blog. Eh malah jadi tulisan dengan view terbanyak 😁. Mungkin karena niatan awalnya pengen menghasilkan cuan, jadi begitu yak. Akhirnya luruskan niat itu sangat betul

    ReplyDelete
  17. Back up memang penting sekali. Cukup sekali kehilangan semua tulisan di multiply. Karena kesibukan lupa back up, dan multiply nya sudah lenyap

    ReplyDelete
  18. Kerennn.. Aku dulu juga pernah ditawari nulis di media online khusus wanita. Fee 5jt dengan 250 tulisan perbulan. Aku give up deh ngga sanggup sepertinya.

    ReplyDelete
  19. Memang proses itu harus kita nikmati ya mbak.. Kalau mulai ada godaan pengen instan, buru-buru deh itu ditepis karena bisa mengganggu kualitas kita di masa depan. Dan masa sekarang tentunya.
    Aku penulis pemula, dan sangat poin-poin di atas ngena bgt dan bermanfaat.. Trims mba Steffani

    ReplyDelete
  20. Langsung tiba tiba kesindir gara gara tulisan kakak karena saya cenderung terburu buru kejar publish tanpa melihat faktor lain hasilnya banyak typo dan pesan tidak sampai. makasi banyak kaa

    ReplyDelete
  21. Kadang eyd juga banyak yg tidak semestinya. Masih ada penulis online yang sebelum tanda tanya, masih dikasih titik atau koma

    ReplyDelete
  22. 13 alasan di atas yang bikin aku malas buka media online yg penulisnya rata2 gak punya dasar jurnalistik.

    ReplyDelete
  23. bagus banget nih mba remindernya untuk para penulis pemula ya, apapun itu kita memang harus sabar sama prosesnya dan salah satunya ya teliti dan konsisten

    ReplyDelete
  24. Banyak banget tipsnya, keren nih bisa dipraktekkan satu persatu dengan sabar hehe

    ReplyDelete
  25. Aku cuma betah 2 minggu di UC, trus babay karena nggak sreg. Balik fokus nulis di blog sendiri dan nulis buku :D

    ReplyDelete
  26. Ketigabelas kesalahan itu memang jamak dilakukan
    Karena itu aku lebih memilih media online yang kuratif
    Sehingga aku sangat berhatihati sebelum mengirimkannya
    Kayak Detik, Asumsi. Kalau dimuat dapat honor pun

    ReplyDelete
  27. Tanpa sadar banyak kesalahan yang aku lakukan dari 13 kesalahan yang disebutkan di atas

    ReplyDelete
  28. Memang itu risiko menulis terlalu banyak dalam rentang waktu sebentar ya. Jadi asal menulis saja bahkan lupa sumber saat rewrite

    ReplyDelete
  29. Bener banget deh semuanya. Aku kayaknya pernah melakukan semua kesalahan itu. Dan seiring waktu, bisa mulai mereduksinya. Tapi ya tetep aja, sampe sekarang pun masih suka ada aja kesalahan. Huhu... bagian jarang update-nya nih aku yang masih susah dibenerin :D

    ReplyDelete
  30. Waaah mbaa, bisa nulis sehari sampe 7-8 artikel :o. Hebaaat euy... Aku susah nulis artikel aja untuk blog hahahha..

    Btw, UC news ini udh bangkrut tp platformnya ttp bisa dibuka dan dibaca maksudnya yaa? Aku pikir Krn udh bangkrut jd ga bisa dibuka juga

    Yg ttg rajin membaca dan riset, itu setuju, penting bangetttt. Jangan sampe yaa kita menulis sesuatu hanya berdasarkan khayalan ato tebakan. Even itu novel , ttp harus diriset apalagi kalo ttg sesuatu yg memang ada di dunia nyata. Kmrn baru baca novel, yg penulisnya kliatan bgt ngasal, ga riset, ndilalah editor buku nya sama aja. Dianggab pembaca ga ngerti apa. Logika banget soalnya, dan jelas2 ga masuk akal kalo maksain ditulis seperti itu.

    ReplyDelete
  31. Terima kasih atas tipsnya ya, Mbak. Bagus banget ini karena 13 kesalahan ini tidak hanya dilakukan oleh penulis media ya, tapi juga blogger, termasuk aku. Bahkan banyak juga penulis buku yang abai mengenai ke-13 poin di artikel ini

    ReplyDelete
  32. wiih penulis uc news juga ya kak. saya juga nulis di sana. tapi udah lama hengkang. karena ngerasa tulisan saya kok gak dihargai banget ya. tiwas capeknya. hehe... kalau udah 700 an artikel nangkring di sana pastinya tau betul kesalahan menulis ya. keren tipsnya kak.

    ReplyDelete
  33. Mbak steff, aq makin ngefans sama mbak loh. Duhhh kebayang keren banget bisa nulis 1000an artikel. Jadi pelecut semangatku untuk terus konsisten nulis nih.

    ReplyDelete
  34. gak sabaran, gak pernah self editing, terburu-buru, gak cek plagiat, lupa backup tulisan dan kadang gak merhatiin rules. hadeuuh aku banget nih. aku langsung catet semuaaaaaa poin di sini yaaa

    ReplyDelete
  35. Dari 13 ini kok aku kena 11 ya. Hehe... Duh, jauh dari penulis ideal nih. Makasih mbak artikelnya. Sangat menohok. Tapi jadi panduan sih. Hehe...

    ReplyDelete
  36. masyaAllah mbak steffi ini memang blogger paling produktif deh kayanya yang ku kenal. ga hanya blognya aja yg update di situs lain pun..ditambah lagi penulis buku antologi. tipsnya oke juga...aku suka lupa di cek disitus cek plagiat nih. cobaa ah

    ReplyDelete
  37. Keren mbak sdh pnya seribu tulisan di media online. Btw aku setuju banyak baca akan semakin memperkaya narasi dalam menulis...mksh sharingnya.. nice info banget

    ReplyDelete
  38. Keren! Lengkap dan bermanfaat banget buat penulis pemula, kayak saya gini hehehe

    ReplyDelete
  39. betul karena target jaadi kadang tulisan suka asal tanpa riset dulu, tanpa edit yang baik dulu

    ReplyDelete
  40. Saya juga dulu content writer mbak, total ya udah 1000 an artikel lebih, tapi saya kerja buat agen naskah. Sebulan pernah nulis artikel sampe 300an, sampe bikin tulang ekor saya sakit karena kelamaan duduk wkwk

    ReplyDelete
  41. Dan menulis bukan pekerjaan mudah dan gampangan ya kak..perlu memahami banyak hal... ketika itu semua sudah didapatkan..konsistensi adalah masalah lainnya

    ReplyDelete
  42. Saya dulu juga mengawali menulis dari Emakpintar, cuma gak sebanyak Mbak Steffi sih, sehari cuma 1 aja kalau saya. Daftar kesalahan penulis di atas menurut saya hampir sama dengan apa yang saya alami. Salah satunya pengin cepet, padahal proses gak akan membohongi hasil. Sekarang saya masih belajar terus. Alhamdulillah, semakin banyak bacaan yang mendidik seperti artikel ini.

    ReplyDelete
  43. MasyaAllah kak steffi keren banget euy. Sehari 7-8 tulisan salut. Pekerjaan memang harus fokus ya kak, nyambi-nyambi hasilnya juga malah nggak jalan dua-duanya. Aku masih belum berani ambil resiko melepas toko demi murni sebagai blogger nih kak

    ReplyDelete
  44. Dulu waktu booming UC News, saya sering nulis di media online itu. Sayangnya gak dilanjut. Dan yg paling banyak pembacanya saat saya nulis ttng film India 😁. Thanks banget mbak infonya

    ReplyDelete
  45. Sampai sekarang pun aku juga masih suka sumber berita dari mana, kadang baca suka terus copas untuk dibaca-baca dan kemudian lupa deh ini tulisan dari media mana ya hiks disitu kadang aku suka galau

    ReplyDelete
  46. Aku masih banyak banget salahnya ini kak, harus terus belajar membenahi diri nih, auto cave tulisannya ya kak, sebagai pengingat aku.

    ReplyDelete
  47. Ini tips berguna banget bagi saya yg ingin nyemplung di dunia kepenulisan. Sya termasuk malas utk riset nih. Hehehe

    ReplyDelete
  48. Memjadikan sesuatu yang tidak menyenangkan menjadi hal yang menyenangkan ya kak, Kayaknya aku juga mengalami kesalahan deh, update tulisannya mood-moodan. Semoga kedepannya lebih bisa konsisten.

    ReplyDelete
  49. Wow keren mb aktif bnget nulis ya smpi 700 hingga 1000 artikel di media online. Btw back up mmg puenting ya mb. Sy jg nulis di media online skrg dh tutup. Gak sy back up jd ya gk tahu gmn caranya dptin lg artikelku. Hiks

    ReplyDelete
  50. Beemanfaat banget mbak tips2nya. Ngomongin soal UC News, dulu saya juga nulis disana, dan ternyata tulisanku yg paling banyak pembacanya tentang film India mbak 😂😂. Tapi, lama2 kuudah gak nulis disana lagi

    ReplyDelete
  51. Nomor satu dan dua langsung nampol banget, menjadi penulis media online tuh tantangan ya karena btuuh energi untuk nggak semuanya, ya sepadan sih sama kesempatan feenya. Kalau blogging kan masih bebas, nah kalau penulis media online ini beda

    ReplyDelete
  52. Makasih banget ilmunya, bermanfaat buat blogger pemula seperti saya

    ReplyDelete
  53. Panjang juga perjalanannya, jadi kepingin dapet ratusan dollar juga dari menulis online. Cuman ya 13 kesalahan ini harus ku hindari dulu. Hehe

    ReplyDelete
  54. Kalo aku sering banget ketemu penulis yang masih abai soal EYD meski penulis online pelan2 sebaiknya dipelajari dan diterapkan dalam tulisannya

    ReplyDelete
  55. Keren kak perjalanan menulisnya, dari yg awalnya awam sampe yg bisa sehari 7 artikel, aku sendiri masih belajar, makasih banyak ya infonya, ngebantu banget buat yg pemula kaya aku

    ReplyDelete
  56. keren kak, dari awal sampai akhir saya membaca gak bosan bosan ditambah lagi kata - katanya tersusun rapi dan sangat mudah dipahami bagi saya yang pemula ini. jazakillah khairon kak

    ReplyDelete

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan tunggu saya approve komentar kamu, ya. Terima kasih telah meninggalkan komentar.