steffifauziah's blog

Writing with Heart, Love, and Feel Happy!

Menghadapi Mereka yang Saling Menghina di Sosial Media, Heu!

Hi, Sobat Blogger!


Enggak, ini bukan tulisan serius kok. Saya lagi gemas aja sih sama sosial media sekarang ini. Apalagi sebentar lagi mau pemilu dan ramai sekali dengan mereka-mereka yang saling hina satu sama lain. Apa untungnya sih menghina? Bukankah setiap apa yang kita tuliskan dan kita bicarakan akan dipertanggungjawabkan? Enggak takut gitu sama Allah? Gampang banget menghina. Astagfirullah.

Bilangnya sih mengingatkan mereka yang lupa akan janjinya. Yelah bro! Enggak cuma mereka doang yang suka lupa, emang dirimu sendiri, kita, saya bukan orang yang pelupa? Mau pergi kadang lupa bawa dompet atau AC dirumah lupa dimatikan, pasti ada aja lupanya. Enggak usah bucin (budak cinta) sama sesuatu yang disukai sampai rela memojokkan atau menghina yang lain. Ingat bahwa dunia itu fana dan sementara. Enggak takut apa saat lagi menghina tiba-tiba ajal dijemput? Terus mau ngomong apa di hadapan Allah nanti? Tobat bro, sis!

Menyukai sesuatu boleh, tapi ya jangan pakai emosi dong! Enggak suka sama seseorang juga enggak apa-apa. Tapi apa harus saling menghina? Bilangnya sih bukan menghina tapi berita yang di share mengenai kesalahan orang yang enggak disukai terus. Abis itu ramai di komentarnya saling menyalahkan satu sama lain. Gemas banget saya lihatnya. Sabar, sabar.

Huft, capek enggak sih setiap mendekati pemilu nih ya. Setiap pendukungnya selalu anarkis dan enggak bisa jaga ucapan. Kenapa yes enggak tobat-tobat? Kurang apa sih? Kurang iman? Kurang takwa? Apa kurang aqua? Heu.

Entahlah kalau saya tim netral sih, mau pilih siapa monggo dan enggak mau menjelekkan siapa pun. Karena enggak ada untungnya, ruginya malah banyak yaitu dosa. Iyalah membicarakan orang itu ghibah kalau itu aib dan benar terjadi. Tapi bisa fitnah ketika apa yang dibicarakan tidak benar. Nah loh, dosanya berjibun-jibun khan? Saya mah no way deh, bukan Presiden kok yang buat saya masuk Surga. Jadi, ngapain amat di belain sampai mati-matian, heu.

Maka dari itu tulisan ini bukan hanya sekedar curhat saya mengenai mereka yang sering merusak timeline sosial media saya dengan hujatan. Tetapi saya pun ingin memberikan solusi pada kamu-kamu yang sama gerahnya seperti saya, dengan mereka yang demen banget saling hina di sosial media. Apa aja nih tips-tipsnya? Yuk, langsung aja sambil seruput es teh manis bias lebih waras, wkwkwk.

Tips Menghadapi Orang Kurang Piknik yang Suka Saling Hina

Mengapa judulnya orang kurang piknik? Karena menurut saya mereka itu kudu piknik biar lebih bahagia hidupnya. Hidup dengan permasalahan diri sendiri dan keluarga sendiri aja sudah banyak, ditambah-tambah dengan saling hina satu sama lain di sosial media. Fix, kudu ke Labuan Bajo biar hidup lebih waras, wkwkw. Siapa tahu kan abis itu tobat nasuha enggak melakukan hal yang mudhorot lagi. Aamiin.

1. Nasihati Dengan Baik-Baik

Ini hal yang paling awal. Jika postingan dia banyak sesuatu yang bikin senewen hati ini dan sudah menghina-hina satu sama lain lebih baik beritahu dengan dia dengan nasihat. Nasihati dengan tersembunyi bukan di komentar. Supaya dia enggak malu jika mengakui kesalahannya. Semoga setelah itu benar tobat dan enggak melakukan hal yang buruk lagi. Aamiin.

2. Jika Tidak Mempan, Unfollow dari Sosial Media

Jika kamu rasa mulai enggak nyaman karena nasihat kamu gagal, ya sudah mulai unfollow saja sosial media-nya. Atau bisa juga di mute. Intinya bagaimana caranya postingan dia enggak kita lihat. Karena bikin gerah dan bikin kita enggak nyaman dengan tulisan yang dia posting. Daripada kita ikutan dosa karena ngedumel melihat postingannya, lebih baik kita tidak melihat sama sekali toh? Nah, unfollow aja lah dari pada bikin emosi, hehe.

3. Jika Makin Menghina dan Sudah Enggak Sehat, Unfriend Aja

Kalau perlu di unfriend saja kalau masih saja postingan dia enggak sehat. Terus merambat setiap komentar teman-teman kita yang masih kita bisa lihat postingannya, ada tulisan dia yang terus tiada henti menghina seseorang. Ya sudah enggak usah merasa bersalah untuk unfriend saja, hehe. Biarkan saja dia, gaes. Jangan ditanggapi daripada kesal sendiri, wkwkw.

4. Jika Mulai Mengajak Kita Untuk Duel, Block Langsung

Di nasihati sudah, di unfollow juga sudah dan di unfriend pun juga sudah kita lakukan tetapi dia masih tetap rusuh dan menganggap kita musuhnya. Block aja lah daripada cari gara-gara terus jadi perang dunia ketiga kan? Lebih baik kita mengalah dengan block dia, wkwkwk. Capek gaes ngurusin orang kurang piknik tuh. Adanya emosi terus enggak ada jernih-jernihnya itu pikiran perasaan. Ngamuk mulu bawaan. Kalau enggak menghina mungkin hidupnya dia enggak tenang, heu.

5. Jika Masih Rusuh Juga, Doakan Agar Allah Ambil Nyawanya *Eh Bukanlah, Doakan Biar Dapat Hidayah

Enggak boleh ya mendoakan yang buruk-buruk karena itu akan kembali juga ke kita, jadi doakan yang baik-baik aja. Kesel mah wajar tapi jangan sampai mulut ini ikutan mengejek dia dengan hal yang tak baik. Doakan aja agar Allah mudahkan jalannya untuk kembali ke jalan yang lurus. Enggak lagi menghina hanya untuk mendukung seseorang. Tidak lagi menaikkan seseorang dengan merendahkan orang lain. Dan juga doakan agar hidayah, Allah berikan ke dia sepanjang hidupnya. Aamiin.

6. Jangan Singgung Lagi Topik yang Bikin Dia Naik Pitam

Kalau memang harus berdiskusi sama dia, upayakan tidak singgung hal-hal yang membuat dia mudah tersulut emosinya. Bisa-bisa diskusi kalian jadi hancur berantakan hanya untuk membicarakan seseorang karena beda pandangan dan pilihan. Jadi, jangan coba-coba singgung hal-hal yang memang sensitif ya. Kamu juga jangan suka cari gara-gara dong, hehe.

7. Bahas Hal yang Ringan Saja

Diskusi boleh aja sama dia tapi yang ringan-ringan aja enggak usah bahas yang bikin dia tersulut emosinya, wkwk. Misal nih, orang ini kalau bicara tentang politik suka menghina yang lain, ya jangan bicarakan hal itu. Cari aja diskusi lain yang ringan yang enggak bikin panas kepala hehe. Daripada cari gara-gara kan lebih baik adem ayem aja gitu, lebih enak. Damai itu indah gaes!

8. Jika Dia Tetap Bahas yang Mengandung Hinaan Mulai Sudahi Pembicaraan atau Ganti Topik

Namun, jika dia tetap kekeuh ujung-ujungnya bahas politik. Tinggalkan saja dia. Biarkan dia bicara sendiri sama tembok, wkwk. Lagian aneh aja sih kalau bahas apa, ujung-ujungnya politik hanya untuk menghina seseorang. Heu, kaya dia bisa melakukan sesuatu lebih baik aja kalau jadi Presiden atau anggota DPR. Belum tentu juga kan? Bisa jadi sama aja. Ya enggak?

9. Banyak Istighfar Aja Kita, Agar Kita Terhindar Dari Sifat Tersebut

Untuk kita, lebih baik banyak-banyaklah istighfar. Supaya Allah selalu menjaga kita dari hal-hal yang tak diinginkan. Daripada kita ikutan ghibah dan membicarakan keburukan orang lain, lebih baik banyak ibadah. Lebih jelas manfaatnya. Minta tolong Allah supaya kita enggak seperti dia yang mudahnya menghina orang lain atau menghina sesama saudara muslim. Semoga kita terhindar, ya. Aamiin.

Nah, itu tadi sih beberapa tips dari saya. Kalau saya sih sudah pasti, orang-orang yang reseh mengenai politik di timeline saya tentu akan saya unfollow. Sorry to say, ya. Karena saya ogah melihat kalian saling hina satu sama lain yang membuat saya risih ketika lagi walking-walking di timeline saya. Hak saya dong kalau enggak suka, karena saya juga berhak melihat timeline saya bersih dari hinaan, hehe.

Kalau kamu bagaimana nih? Sama enggak tipsnya seperti saya diatas? Atau kamu punya cara sendiri? Boleh dong share cara kamu di komentar di bawah ini, ya.

Sekali lagi, tulisan ini bukan untuk membalas mereka yang suka saling hina, tapi saling mengingatkan bahwa enggak semua orang suka dengan tulisan mereka yang suka adu domba. Tulisan ini hanya tips dari saya supaya untuk menghindari perdebatan sama orang-orang yang emang kurang piknik tersebut. Semoga bisa dimengerti, ya.

Salam,

Comments

  1. Betul mba, terlepas dari suka dengan paslon mana, jangan saling menghujat, aku lebih pilih enggak ikut debat, dan segala postingan tentang dia enggak aku follow, jadi timeline aman hehe

    ReplyDelete

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan tunggu saya approve komentar kamu, ya. Terima kasih telah meninggalkan komentar.