Pastinya naskah kita yang telah masuk ke penerbit pengen banget dong di terima dengan mulus tanpa tolakan-tolakan yang bikin nyesek dan sakit hati, iya enggak? Saya bersyukur banget satu naskah saya nyantol di penerbit mayor yaitu Elexmedia. Masyaallah, merinding. Bukunya bukan buku solo sih tapi buku duet, hehe. Bismillah semoga lancar jaya sampai terbit ya gaes, doakan!
Nah, kali ini saya akan bahas nih tentang tips apa saja sih supaya naskah kita lolos editorial, bersama editor Sygma Publishing yaitu Mba Safitri Lusiana Diastuti. Jadi, saya masuk WAG (Whatsapp Grup) kelas free dari Indiscript. Di kelas ini membahas tuntas bagaimana naskah bisa diterima editor dengan mulus tanpa ada drama di tolak. Seru banget, gaes.
Selain itu, ternyata Mba Safitri ini sudah banyak prestasinya loh. Dari tahun 2015, 2016 dan 2017 sudah mengeluarkan buku seri anak yang di terbitkan oleh Sygma Publishing. Nah, kan berarti emang Mba Safitri ini editor kelas kakap, gaes. Selain editor pun beliau adalah penulis. Masyaallah.
Grup di WA ini bernama Short Coaching #3. Sebenarnya kelas ini sudah lama sekitar bulan januari 2019 lalu, tapi baru sempat saya tuliskan di blog mengenai kelasnya. Alhamdulillah kelasnya menarik banget gaes. So, karena saya pikir ini akan sangat bermanfaat untuk yang lain dan sempat ketinggalan untuk ikuti kelasnya. Jadi akan saya share di sini mengenai materi-nya.
Sekalian juga untuk saya save supaya bisa left grup dan enggak bikin penuh WA, wkwkwk. Maklum kapasitas di handphone belum sampai 1 Tera, wkwkwk. Jadi, aja harus sering-sering bebersih deh, supaya WA tetap mudah digunakan meski grup ramai sekali, hehehe.
Sudah pada enggak sabar? Dan ingin ikutan juga masukkan naskah ke penerbit mayor. Ayo jangan malas *saya juga nih, wkwkwk. Yuk, langsung saja cap cip cus, simak ulasannya di bawah ini, ya, gaes :
Hal-hal yang Perlu Penulis Tahu Ketika Mengirim Naskah
Ada beberapa hal yang perlu penulis tahu saat kirim naskah ke penerbit mayor. Jadi, hal-hal ini tentu akan menolong kamu dari penolakan penerbit. Begitulah kurang lebih dari penjelasan Mba Safitri. Nah, kira-kira apa saja sih ya hal-hal yang perlu diperhatikan oleh penulis? Simak nih ulasannya berikut ini :
1. Memahami Apa Visi Penerbit
Setiap penerbit punya visi yang berbeda-beda. Misalnya, visi sygma adalah "menciptakan generasi islami". Dengan visi seperti ini, tentunya konten yang dibutuhkan adalah yang islami. Misalnya, kisah nabi; tips ibadah mudah; dll. Setelah tau visi penerbit tertentu, buatlah tulisan yang sejalan dengan penerbit tersebut atau kirimkan naskah ke penerbit yang tepat, sejalan antara tema naskah yang dibuat dengan visi penerbit.
Begitulah penjelasan dari Mba Safitri mengenai pahami visi penerbit. Jadi, sebelum kita akhirnya mengirim naskah ke penerbit ada baiknya kita cari tahu dulu, tuh. Penerbit tersebut memiliki visi apa? Jika kita ingin mengirim naskah novel teenlit tentu Sygma Publishing bukan tempat yang tepat. Bisa mencari penerbit lain yang memang khusus menerbitkan novel teenlit jadi jangan sampai salah, ya, gaes. Malu atuh kalau sampe salah rumah, wkwkwk. So, sebelum kirim naskah cek dulu VISI PENERBIT *sengaja caps jebol biar ke baca, wkwkwk.
2. Selalu Ikuti Arahan Penerbit
Poin 2 ini khusus bagi yang diminta oleh penerbit tertentu untuk menulis tema tertentu yang diberikan penerbit. Saat meng-order, biasanya penerbit akan memberikan arahan-arahan. Pahami dengan benar arahan tersebut & tulis sesuai arahan. Jangan menambah, mengurangi, atau melenceng dari arahan tanpa konfirmasi terlebih dahulu. Jangan sampai teman-teman sudah capek-capek menulis tahu-nya dikembalikan oleh penerbit untuk merevisi tulisan teman-teman. Jika ada ide yang bertentangan dengan arahan, sebaiknya komunikasi 'kan dulu baru mulai menulis jika sudah ada kesepakatan. Bisa juga teman-teman membuat sampel tulisan sesuai ide teman-teman, minimal satu halaman. Jika sudah di"oke"kan barulah lanjut menulis.Sudah paham kan dengan penjelasan Mba Safitri diatas? Bahwa penulis itu kudu banget ikuti arahan penerbit. Supaya apa? supaya naskah kita yang masuk ke penerbit tersebut semakin ciamik karena penerbit pasti paham bagaimana membuat naskah kita jadi semakin disukai pembaca. Makanya selalu IKUTI ARAHAN PENERBIT biar enggak salah arah, gaes. Paham, yes?
3. Memahami Psikologis Pembaca
Setiap pembaca punya daya tangkap yang berbeda-beda. Daya tangkap anak dan orang dewasa berbeda. Daya tangkap orang intelek dengan masyarakat umum berbeda. Maka dari itu, pilihlah gaya bahasa & istilah-istilah kebahasaan yang sesuai dengan sasaran pembaca dari tulisan kita. Misalnya, kita mau menulis buku resep, biasanya sasarannya ibu-ibu rumah tangga. Gunakan lah gaya bahasa sehari-hari dengan istilah sederhana/familiar. Mau menulis buku kesehatan, sasarannya dokter, gunakan istilah-istilah kedokteran yang familiar di kalangan dokter. Mau menulis buku dongeng, sasarannya anak-anak, gunakan kalimat-kalimat pendek yang mudah dipahami anak; jangan gunakan istilah-istilah yang rumit, yang hanya dipahami orang dewasa.Begitulah penjelasan dari Mba Safitri. Bahwa penulis dituntut harus paham mengenai psikologis pembaca. Jangan sampai salah memahami dan jadinya naskah buku kita enggak diterima alias ditolak. Wah, rasanya pasti sama kaya pas cinta yang bertepuk sebelah tangan, kan? Nah, makanya jika kamu enggak terlalu beruntung dalam mendapatkan jodoh setidaknya kamu bisa beruntung dengan mengajukan naskah kamu ke penerbit. Pastinya dengan MEMAHAMI SI PEMBACA. Ayo semangat, gaes!
4. Hindari Materi Kontroversial
Contoh: menghina suku tertentu, mendiskreditkan golongan masyarakat tertentu, menghina seseorang. Tulisan seperti ini sudah pasti akan di delete oleh editor. Maka dari itu, hindarilah materi-materi seperti ini.Nasihat dari Mba Safitri untuk para penulis. Nah, jangan ya menuliskan naskah yang terlalu kontroversial. Bukannya naskah kamu di terima tapi di buang dengan mudahnya oleh editor. Enggak mau kan? Jadi, tulis lah hal-hal yang bermanfaat aja deh. Yang emang kamu kuasai gitu. Contohnya kalau saya menulis tentang cerita anak islami ke Elexmedia. Saya emang enggak menguasai banget cerita anak, tapi setidaknya sudah pernah mengikut kelasnya dan Alhamdulillah sudah paham membuat cerita anak. Maka dari itu akhirnya percaya diri untuk mengirim naskah ke Elexmedia melalui Indiscript dan Alhamdulillah ke terima. So? Lebih baik HINDARI KONTROVERSI dan menulis lah hal-hal yang bermanfaat. Agar naskah kamu segera dipinang oleh penerbit. Ciye ~
5. Haram Untuk Copy Paste
Meng-copy tulisan orang lain dan memasukkan-nya ke dalam bagian dari tulisan kita memang mudah, tapi itu haram hukumnya. Teman-teman bisa dianggap plagiat & mungkin tidak akan di order lagi oleh penerbit. Jadi, jangan pernah coba-coba. Jika teman-teman ingin mengutip tulisan orang lain (maksimal tiga paragraf pendek), cantumkan lah sumbernya. Namun, jika teman-teman hanya menjadikan tulisan orang lain sebagai rujukan, bahasakan lah ulang, olah lagi kata-katanya sesuai gaya bahasa teman-teman sendiri. Jadi, teman-teman akan terhindar dari cap plagiat.Memang plagiat itu seram sekali, gaes. Banyak banget celah untuk berbuat seperti itu. Maka, Mba Safitri mengingatkan untuk para penulis tak berbuat seperti itu. Menjadi penulis harus bisa jujur dengan tulisannya sendiri, jika copas seperti itu maka kita sudah tidak jujur dengan tulisan yang kita buat. Selain itu dampak buruknya kita jadi tidak akan lagi di percaya oleh orang-orang. Penerbit enggak mau lagi menerbitkan buku kita. Duh, sedih banget. Jadi, meski ada celah besar untuk copy paste itu, mohon urungkan niat dan lebih baik jujur pada diri sendiri. Oke? INGAT BAHWA COPY PASTE HARAM!
Setelah materi diberikan selanjutnya adalah tanya jawab. Berikut ini tanya jawab, masih bersama Mba Safitri Editor Sygma Publishing, yang bisa dipelajari untuk memasukkan naskah ke penerbit. Check this out, gaes :
TANYA JAWAB
1. Tema naskah yang banyak diajukan ke Sygma seputar apa saja? Terima kasih
Jawab : Macam-macam, tapi kami hanya menerima yang bertema islami saja, terutama naskah untuk anak-anak. Kebanyakan kisah nabi, kisah sahabat, akhlak, & pengetahuan umum yang dikaitkan dengan kebesaran Allah ..
2. Apakah penerbit sygma menerima dongeng fantasi seperti fabel? Jika Sygma menerima naskah anak, Cerita anak yang diterima bentuknya novel atau kumpulan cerita?
Jawab : Sementara ini, sygma belum menerima naskah fiksi. Kecuali naskah yang isinya belajar akhlak yang dibalut dengan tokoh-tokoh fiksi
3. Teh, mau tanya tentang membahasakan ulang. Misal saya mau menulis tentang sejarah bangsa viking. Salah satu sumbernya dari wikipedia, bolehkah saya bahasakan ulang ke dalam tulisan saya?
Jawab : Boleh. Tips membahasakan ulang: baca dulu naskah sumber dari awal sampai akhir. Setelah dipahami isinya, baru tulis ulang. Hasilnya akan beda jika kita sambil baca sambil menulis.
Kalau sambil baca sambil tulis ulang biasanya hasil tulisan kita enggak jauh beda. Namun, baiknya ambil sumber dari buku jangan dari internet, apalagi wikipedia.
4. Selain isi yang menarik, hal lain apakah yang dipertimbangkan oleh Sygma saat menerima naskah? Apakah personal branding penulis juga dipertimbangkan?
Jawab : Enggak juga. Kami fokus pada konten
5. Bagaimana cara mengetahui visi penerbit ? Dan apa saja jenis naskah yang diterima di penerbit tersebut
Jawab : Bisa cari tau dulu buku-buku yang sudah diterbitkan. Nanti kelihatan jenis buku yang diterbitkan penerbit tertentu
6. Jika naskah sudah ditolak di salah satu penerbit, apakah perlu mengedit kembali naskah untuk dikirimkan lagi ke penerbit lain agar sesuai dengan visi penerbit tersebut. Terimakasih
Jawab : Bisa
7. Assalaamu'alaikum. Terima kasih materi-nya. Singkat dan padat. Kebetulan paket buku yang disebut di awal adalah buku-buku kesukaan anak-anak saya. Alhamdulillah bisa langsung "ketemu" penulisnya di sini. Apakah semua buku Sygma harus dalam bentuk buku paket/berseri? Apa Sygma juga menerima buku tunggal dengan konten sesuai visi Sygma?
Jawab : Waalaikumsalam. Alhamdulillah kalau buku tersebut bermanfaat. Sygma menerima juga buku tunggal
8. Jika memang buku-bukunya tentang akhlak. haruskah menggunakan GAGAH AYU dalam cerita anak balita berakhlak mulia? target usia pembaca berapa? Terus untuk lolos itu tulisan yang seperti apa?
Jawab : Enggak mesti selalu pakai karakter gagah ayu. Target usia bebas. Naskah yang lolos: bertema islami, tidak kontroversial/memihak aliran tertentu, up to date, pangsa pasar-nya bagus
9. Syarat jadi penulis tetap di Sygma itu apa?
Jawab : Jika kebetulan buka lowongan, terus ada penulis yang melamar, beberapa bukunya sudah terbit, lolos tes, insya Allah diterima
10. Teh mau tanya...kalau ke arah buku ajar bisakah?
Jawab : Ini harus custom. Si penulis sudah punya pasar sendiri & bisa jual sendiri
11. Terus untuk ilustrasi gambar itu bagaimana? Ada timnya sendiri atau penulis juga yang memberi gambaran? Wah, kalau soal layanan out saya masih lemah.
Jawab : Ilustrasi dari kami jika naskahnya di terima. Penulis cukup kasih arahan ilustrasi jika diminta
12. Kak maaf mau bertanya, misalnya saya membuat cerita tapi saya tidak bisa mencari ending yang pas ,apa ya tips nya agar bisa menemukan ending yang pas ?
Jawab : Langkah membuat cerita:
- Tentukan visi/tujuan kita menulis cerita tersebut, misalnya untuk bikin ketawa, belajar akhlak, belajar pengetahuan tertentu
- Tentukan amanah yang ingin disampaikan, misalnya tobat, jujur, dll.
- Jika sudah ada visi & amanah, otomatis akan terpikir jalan ceritanya dari awal sampai akhir yang berisi visi & amanah tersebut
- Setelah terpikir jalan ceritanya, buat kerangka tulisannya. Pointer gitu, garis besar cerita
- Barulah mulai mengembangkan cerita dari kerangka-nya
13. Apa penulis mengajukan kelebihan dari tulisannya itu berupa proposal-nya atau bagaimana? Di bagian ini saya masih bingung. Biasanya kalau kirim naskahnya kan ada sinopsis juga dan surat pengantar atau apa teh?
Jawab : Kelengkapan berkas
- Biodata penulis
- Sinopsis
- Kelebihan naskah/nilai jual naskah
- Naskahnya
14. Dari mana tahu-nya kalau ada lowongan penulis? Apakah menerima tulisan dalam bentuk faksi?
Jawab : Biasanya suka ada informasinya di media sosial atau web penerbit. Faksi maksudnya?
Faksi yang dimaksud yaitu kisah pribadi yang dibumbui dengan imajinasi. Misal saya punya pengalaman mondokin anak, satu gagal dan satu berhasil. Saya ingin berbagi info tentang ini, bisakah jadi buku? Seputar tips-tips mondokki anak, suka duka mondoki anak, dll.
Untuk naskah dalam bentuk faksi bisa.
15. Teh, kalau genre buku/tulisan itu menentukannya dari mana ya? Kalau yang dibahas itu tentang kesehatan atau agama itu kan sudah jelas genre-nya. Kalau seperti kumpulan cerita kehidupan macam chicken soup atau antologi yang sekarang lagi trending nih, itu termasuk dalam genre apa?
Jawab : Terlihat dari gaya bahasanya. Kalau sastra banyak kandungan majas di dalamnya. Kalau non sastra bahasanya lugas
Nah itu tadi isi kelas tentang tips lolos editorial bersama editor Sygma Publishing. Menarik banget ya? Seru banget lagi, semoga kapan-kapan bisa kirim naskah juga kesana, hihi. Aamiin. Nah, untuk kamu nih, sebelumnya sudah pernah kirim naskah ke penerbit mayor belum? Ayo dong kasih tahu pengalamannya seperti apa.
Kalau saya lewat Indiscript naskah yang akan terbit di mayor. Tahun ini sedang ada kerjasama Indiscript dengan penerbit mayor seperti Elexmedia, Gradien, dan Penerbit Andi. Nah, Alhamdulillah naskah outline saya ke terima di Elexmedia, Masyaallah. Jadi sekarang mulai sibuk deh bikin naskah utuh-nya. Bismillah semoga semua lancar sesuai rencana.
Bagaimana dengan kisah teman-teman? Sharing yuk pengalamannya di kolom komentar di bawah ini, ya. Semoga tulisan saya selalu bermanfaat untuk kamu-kamu yang suka mampir ke blog saya. Terima Kasih.
Salam,
Maasya Allah bermanfaat banget mba, impian saya tuh bisa menerbitkan buku meski antologi, semoga mba steffi cepat terbit juga ya bukunya :)
ReplyDeleteWaaah lengkap. Makasih Mbak Steffi. Jadi, kalau mau ngincar penerbit kita mesti kenalan lebih dalam dulu sama penerbitnya biar tahu karakteristiknya ya?
ReplyDeleteSelamat ya mba sudah diterima di Elexmedia. Infonya bagus sekali ini, aku jadi dapat pencerahan. Semoga bisa menerbitkan buku seperti mba steffi juga nih.
ReplyDeleteSelamat ya mb Steffy,, diterima bukunya,, smoga makin sukses.. Smoga saya dan teman² di Estrilook bisa nerbitin buku juga Aamiin..
ReplyDeleteBTW thanks infonya mb,, bermanfaat sekali ��
Makasih sharingnya mba, bermanfaat sekali, semoga suatu saat saya bisa nulis buku aminn hehe
ReplyDeleteMasyaAllah keren nih mbak bisa tembus penerbit mayor. Aku belum punya pengalaman ngasiin naskah ke penerbit mayor mba. Aku baru nulis naskah satu kali untuk proyek antologi aja hehe doain nih nyusul jejaknya mba stef
ReplyDeleteSepertinya saya ikut sharing ini juga heu ... Barakallah Mbak, senangnya sudah di-ACC penerbit mayor. Sukses ya :)
ReplyDeleteAlhamdulillah, senangnya Mbak sudah dipinang penerbit Mayor. Alhamdulillah juga bisa dapat ilmu dari Mbak Steffi. Kalau saya belum pernah mengajukan naskah ke penerbit mayor, mau coba. Bismillah.
ReplyDeleteUlasannya mantab mb ..bisa dipelajari dan diikuti bagi yang ingin lolos ke penerbit ..tfs mb...
ReplyDeletewaaaah... dicatetin di sini. saya juga ikut kelasnya. baca ini jadi refresh lagi pesan-pesan beliau.
ReplyDeleteTipsnya mantul mba.
ReplyDeleteMasya Allah suatu ketika mg2 bisa nulis apapun dan lolos dr editor tanpa drama2an. Noted deh mba. Thx
artikel yang superbermanfaat mbak, saya juga selama ini sebatas ikut nulis di buku Antologi. Bismillah inshaAllah nantitahun 2020 bisa punya buku solo ya
ReplyDeleteMakasih mb Epi , tulisannya bermanfaat banget. sampai saat ini belum pernah mengirim ke penerbit mayor. Sukses mbbba
ReplyDeletelengkap banget ini tipsnya. ini lagi berazam nulis buku solo. Tipsnya bermanfaat banget. Terimakasih, mbak.
ReplyDeleteDua bukuku juga terbit lewat agency Indscript. Enak sih menerbitkan buku lewat agensi naskah. Alhamdulillah
ReplyDeleteTerima kasih sharingnya mbak Steffi. Kalo udah dapat kisi2 seperti ini, semoga ke depannya punya peluang buat nembus ke penerbit mayor. Aamiin😊😊
ReplyDeleteSenangnyaaa bisa ikut kelas gratis. Tapi saya juga beruntung bisa baca dari tulisan mbak ini. Kudu baca2 lg nih visi penerbit impian. Biar bisa langsung ACC
ReplyDeleteMasya allah, keren nih mbk steffi. Udah diterima penerbit mayor. Semoga nanti sy juga bisa kaya mbk stef. Sekarang masih terseok seok nulis di blog,
ReplyDeleteAku belum pengalaman kirim naskah k mayor mba, kirim secara indie aja masih mangkrak nih draft nya. Udah jadi draft nya dan ketika di baca lagi, kayak merasa ga puas dengan tulisan tersebut, jadi drama nya berlarut hingga gamau buka-buka draft itu :(
ReplyDelete